TEMPO.CO, Jakarta -
Penyedia layanan teknologi informasi SAP, menyatakan pentingnya
teknologi sebagai salah satu komponen penunjang dalam mengatasi
kemacetan. Mereka menawarkan konsep Urban Matters dengan menggandeng
pemerintah dan warga kota untuk bekerja sama menanggulangi hal tersebut.
Dia melanjutkan dengan teknologi, dua hal tersebut sangat mungkin dihadirkan. "Orang-orang di kota besar intinya menginginkan semua beres, makanya perlu ditunjang oleh teknologi," ucapnya.
Ia mengatakan, teknologi dibutuhkan untuk menyeimbangkan antara permintaan dengan ketersediaan. Permintaan adalah keinginan orang akan sistem transportasi yang baik. Sedangkan ketersediaan, yaitu kemampuan pemerintah untuk menghadirkan apa yang diminta.
Solusi yang dibangun SAP mengutamakan tiga hal, pertama adalah analisis. Analisis mengacu pada data berdasarkan fakta di lapangan. "Data akan memberikan analisis yang kuat, misalnya di mana titik utama dan penyebab kemacetan," ucap Puthucode.
Kedua, kemampuan solusi dalam memprediksi situasi. Berdasarkan analisis, maka mudah memprediksi di mana titik kemacetan dan kapan terjadinya.
Sedangkan yang terakhir adalah simulasi jika terjadi hal yang tidak terduga, misalnya bencana alam yang berakibat pada sistem transportasi. "Ini kaitannya dengan transportasi dan tata kota," kata Puthucode.
Untuk bisa mendukung hal tersebut, teknologi yang dimanfaatkan salah satunya adalah big data. Big data menyimpan segala macam aplikasi yang dibutuhkan, di antaranya general positioning system (GPS), informasi kemacetan secara real time, dan beragam informasi di jalan raya.
Puthucode berharap konsep Urban Matters bisa menjadi solusi kemacetan di Jakarta. Dia mengatakan, SAP belum melakukan penjajakan dengan pemerintah. Adapun konsep itu sebelumnya sudah dibangun dalam bentuk aplikasi bernama CityApp yang diakses melalui perangkat bergerak.
CityApp merupakan pilot project untuk mengatasi kemacetan dan tata kota. Melalui aplikasi ini, penggunanya bisa memperoleh informasi jadwal bus, kereta api, cuaca, serta beragam informasi di jalan raya secara real time. Dalam memperoleh informasi, SAP menggandeng instansi terkait dan pihak ketiga.
Pengguna CityApp bisa mengaturnya seperti media sosial dengan membuat profil pribadi di laman khusus. Kemudian, bisa menambahkan informasi bagi pengguna lain, dan mempromosikan suatu event yang berlangsung. Aplikasi ini baru digunakan di Nurenberg (Jerman), Nanjing, dan Beijing (Cina).
Posting Komentar